Rumah dinas Bupati Asahan. (Istimewa) |
sukabumiNews.net, ASAHAN (SUMUT) – Meski sejumlah kalangan menilai masih layak dihuni, rumah dinas (rudin) Bupati Asahan direncanakan akan tetap direhab dengan nilai anggaran Rp2,2 milyar.
Padahal di saat
situasi ekonomi sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 dan Omicron, masyarakat
Kabupaten Asahan menjerit dengan naiknya kebutuhan pokok rumah tangga.
Kendati
demikian, hal itu tidak menyurutkan
niat para pejabat di Kabupaten Asahan untuk tetap melanjutkan rehab rudin tersebut.
“Wajar
saja kita sebagai masyarakat Asahan
menyoroti anggaran rehab rudin
Bupati yang nilainya kami
anggap cukup pantastis itu. Apalagi anggarannya berasal
dari APBD Asahan,” ujar Doly
Dien Simbolon, Tokoh Pemuda Kabupaten Asahan kepada sukabumiNews.net di
Kisaran, Kamis (23/3/2022).
Terlebih kata Doly,
didapat kabar bahwa rudin
tersebut jarang dihuni
oleh bupatinya itu sendiri.
Sebelumnya, renca
rehab rudin Bupati Asahan itu sempat
diprotes sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM) Kabupaten Asahan pekan lalu.
Saat
itu, kata Doly, para
pendemo melakukan aksinya diluar pagar Gedung DPRD Asahan di saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Asahan sedang menggelar
peringatan hari Jadi Kabupaten Asahan ke-76 di
Aula Rambate Rata Raya DPRD Asahan.
“Dalam
tuntutannya, yang dibacakan oleh Ketua
IMM Kabupaten Asahan, Yogi Ginting, mahasiswa meminta DPRD dan
Bupati agar anggaran rehab rumdis Bupati Asahan itu dibatalkan,” terang Doly.
Sementara itu, Kepala
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Asahan, Syamsuddin, tidak mau berkomentar saat diminta
tanggapan melalui
Whats-App, terkait pembatalan rehab rumah dinas Bupati
Asahan tersebut.