SMM, BANDUNG – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A. Sopyan menilai, saat ini masih banyak sektor pariwisata di Jawa Barat, mulai sarana hingga prasarana nyaris luput dari perhatian pemerintah.
Menurutnya, hal tersebut membuat wisatawan, bailk
lokal maupun domestik enggan untuk datang, sehingga pendapatan ekonomi di
bidang pariwisata Jawa Barat tidak berkembang.
“Jangan jauh-jauh, sarana dan prasarananya seperti
MCK, tempat ibadah dan tidak bersahabat bagi kaum difabel. Memang tempat ibadah
(Masjid) ada namun tempatnya kecil karena lokasinya kecil sehingga masyarakat
kesulitan untuk beribadah,” kata H.A. Sopyan kepada sukabumiNews.net,
dikonfirmasi melaui sellulernya belum lama ini.
Kemudian lanjut Sopyan, minimnya dukungan pemerintah
terhadap pariwisata ini harus menjadi catatan penting di Kementerian
Pariwisata.
“Ini juga mejadi prioritas bahan pembahasan saya di
DPRD. Agar pemerintah melek dengan perkembangan wisata ini,” kata politisi
Partai Gerindra ini.
Apalagi, lanjut lina, sektor pariwisata di Jawa Barat
semakin meningkat bahkan 10% PAD di Jawa Barat dari sektor pariwisata. Namun
pemerintah tidak konsentrasi kepada pariwisata ini. Padahal jelas sektor wisata
ini sangat menguntungkan.
“Pemerintah daerah di Jawa Barat kurang memberikan
perhatian terhadap sektor kepariwisataan. Padahal di Jawa Barat masih banyak
pariwisata yang potensial untuk menumbuhnkan ekonomi,” jelas dia.
Kendati demikian Sopyan mengakui, tidak dipungkiri
bahwa Pemprov Jabar memang saat ini tengah gencar melakukaan penataan di setiap
kota, seperti pembangunan alun-alun dan trotoar. Namun Sopyan menilai, Pemprov
Jabar tidak konsen dengan tempat wisatanya.