KASAD Dudung Abdurrachman (Youtube) |
SMM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal sangat menyesalkan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebut 'jangan terlalu dalam mempelajari agama'. Menurutnya, Dudung harus lebih bijaksana.
"Pernyataan KASAD Jendral Dudung yang mengatakan bahwa jangan terlalu dalam mempelajari agama ketika beliau bertausyiah di mesjid Nurul Amin di Jayapura, tentu hal ini sangat disesalkan," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, sebagai
seorang KSAD, Dudung diminta lebih bijaksana dalam mengeluarkan pendapatnya.
Hal itu agar menghindari kejadian yang mengundang kontroversi.
"Lebih baik KASAD fokus saja terhadap tugas tugas berdasarkan tupoksi beliau sebagai KASAD dan persoalan persoalan yang terjadi di Papua dan daerah lainnya yang mempunyai potensi terhadap keutuhan NKRI dengan cara berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Iqbal
mengatakan, Dudung sebagai KSAD yang baru mempunyai segudang tugas. Salah
satunya yakni memberikan kesejahteraan kepada prajurit-prajurit.
"Jenderal Dudung
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup berat yaitu antara lain persoalan
kesejahteraan prajurit di Angkatan Darat dan persoalan tentang bagaimana
memenuhi sistem alutsista di Angkatan Darat serta persoalan persoalan lainnya
yang berhubungan dengan Angkatan Darat," tandasnya.
Pernyataan Dudung
Sebelumnya, Diketahui
dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman
menjelaskan soal penerapan rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT
kepada hambanya untuk menunaikan salat.
Dudung pun menyinggung soal ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.
"Iman taklid,
ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat.
Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis
ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu
dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.
Lebih lanjut Dudung
menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya
penyimpangan.
"Akhirnya
terjadi penyimpangan-penyimpangan," tegasnya, sebagaimana dikutip sukabumiNews
dari Suara.com, Selasa.
Sementara itu,
Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan konteks pernyataan Jenderal
Dudung dalam kultum tersebut. Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak
terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing
yang ahli dalam ilmunya.
"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Tatang.
Red*